Tell You What?

Belakangan ini saya banyak cerita tentang that specific matter, dan pendirian saya banyak sekali berubah. Saking banyaknya, saya nggak mungkin bilang itu sebagai sebuah “pendirian”, karena itu sama sekali nggak “berdiri”. Di satu post, saya pengen hal ini. Tapi nggak lama kemudian, saya pengen itu. Beberapa hari setelahnya, saya balik lagi pengen ini. 

Mungkin saya plin-plan, tapi bukan berarti saya nggak bisa megang teguh “pendirian” saya.

Semuanya selalu berubah karena saya cuma mencoba untuk dinamis. Saya cuma ngikutin apa yang orang lain mau. Saya nggak ngerasa perlu untuk ngasih sesuatu yang baru buat mereka.

Kalo mereka maunya itu, so be it. Ngapain didebat? Bisa apa saya?

Tapi saya sadar kalo itu bukan sifat yang baik.

Saya setuju dengan “Pengalaman adalah guru yang terbaik”. Orang yang lebih “berpengalaman” adalah orang yang lebih statis ketimbang dinamis terhadap pendiriannya. Mereka lebih kritis ketimbang apatis terhadap keputusannya. Mereka banyak belajar. Bisa dibilang lebih cukup dewasa, karena orang “dewasa” itu orang yang udah banyak makan asam garam… Dan, well... Kritis dalem pengambilan keputusan.

Dan kalo ditelusuri, masalah saya adalah saya kurang berpengalaman. Karena kurang pengalaman, saya cenderung statis ketimbang dinamis dalem pendirian. Saya cenderung apatis ketimbang kritis dalem keputusan.

And that leads to one conclusion: Saya belum cukup dewasa.

Terutama dalem masalah yang sering saya ceritain di banyak post.

God! Please help me! Guide me! Assist me! Life is getting too rough for me!

Leave a comment